www.motogp.com |
MotoGP menjadi tidak menarik karena Marc Marquez terlalu perkasa untuk ditandingi kemarin, 18 Mei 2014. Saya sebenarnya berharap Dani Pedrosa yang menandingi Marquez karena motornya sama.
Sayangnya Pedrosa bukan tipe petarung di lintasan. Gaya membalapnya sangat monoton dan tidak konstan. Hal itu pula yang sering dikritik oleh Matteo Guerinoni.
Jorge Lorenzo masih punya persoalan dengan set-up motor. Ia nyaris tak bisa memberikan perlawanan berarti. Memilih ban lunak ternyata menjadi kesalahan besar.
“Apa yang bisa saya lakukan adalah bekerja keras lebih dari sebelumnya dan menunggu momen kami,” kata Lorenzo.
Kita sulit mengandalkan Valentino Rossi karena faktor motor yang harus selalu dibenahi dan juga usianya yang tak lagi muda. Meski begitu, Rossi masih punya kepercayaan diri untuk bersaing.
“Kami akan mencobanya kembali di Mugello. Saya bahagia karena target saya menjadi lebih kompetitif, untuk tetap berada di depan dan bertarung dengan mereka. Pada saat ini, saya tak mampu memenangkan pertandingan, namun saya selalu berada di sana dan menikmatinya,” kata The Doctor.
Kita memang harus mengakui bahwa Marc Marquez adalah upgrade terbaru dari Valentino Rossi. Marquez bisa bermanuver dengan memanfaatkan ruang tersempit dari setiap tikungan di lintasan dengan menempelkan siku dan lututnya ke aspal. Cara tersebut membuat waktu Marquez di tikungan lebih sedikit dari waktu sang idola, Valentino Rossi.
“Saya sangat senang bisa menang lima kali berturut-turut. Meski segalanya tidak mudah, saya tetap menikmati momen ini,” pungkasnya.
Meski capaiannya hebat dengan meraih pole position lima kali berturut-turut, Marquez selalu meninggalkan pembalap lain jauh di belakang sehingga balapan begitu menjemukan. Itu berbeda dari awal karir Valentino Rossi yang selalu memenangkan setiap balapan dengan begitu dramatis. Kita bisa menyaksikannya di YouTube.
Andrea Dovizioso dan Cal Crutchlow masih berkutat dengan pembenahan Ducati Desmosedici yang tak kunjung mengalami perkembangan signifikan setelah ditinggal Casey Stoner pada 2010 dan Valentino Rossi pada 2012. Itu merupakan pekerjaan rumah yang rumit.
Balapan selanjutnya pada 1 Juni akan berlangsung di Mugello di mana Valentino Rossi akan menjadi tuan rumah. Kita bisa melihat apakah Marc Marquez bisa ditaklukkan di sana. Semoga saja drama di Losail, Qatar kembali terulang.
No comments:
Post a Comment