Senin, 28 Desember 2015

Mencipta Narasi di Anggon

Di salah satu pojok Universitas Paramadina terdapat sebuah tempat kongko-kongko yang bernama Anggon (Angkringan Gondrong). Anggon merupakan sebuah “lokus” di mana para mahasiswa, dosen dan beberapa tamu yang berkunjung berbincang-bincang tentang berbagai isu.

Dari berbagai isu yang menjadi perbincangan di sana, muncullah berbagai diskursus tentang budaya, ekonomi, politik dan sebagainya sambil menikmati secangkir kopi yang bebas unsur-unsur “bid’ah” alias kopi murni. Dalam hal ini, kita perlu membaca kembali tulisan Hilmy Firdausy, Kopi sebagai Kata Kerja.

Read more

Tidak ada komentar: