Keberagamaan merupakan cara setiap orang memahami agama yang dianut. Karena itu, setiap tindakan dan cara pandang seseorang terhadap agamanya mencerminkan keberagamaannya. Dalam psikologi agama, ada perbedaan mendasar antara agama (religion) dan keberagamaan (religiosity).
Agama biasanya merujuk kepada keyakinan setiap orang terhadap agamanya, dan itu tidak dapat terukur keyakinan orang lain. Sebab, keyakinan bersifat subjektif dan tidak dapat “didistribusikan”. Sedangkan, keberagamaan merujuk kepada tingkah laku orang-orang beragama yang relatif bisa terukur keberagamaan orang lain. Menjalankan ritual-ritual keagamaan yang didasari kesalehan personal dan lain sebagainya merupakan tindakan konkrit dari keberagamaan. Meski begitu, agama dan keberagamaan selalu memiliki kaitan.