Sunday, 16 November 2014

Piagam Madinah di Sabtu Sore

No comments:
www.kautsar.co.id
Berstatus jomlo memberikan berkah tersendiri. Sehingga, saya pada Sabtu sore, 15 November 2014, berkunjung ke Gramedia untuk mengisi akhir pekan di Plaza Kalibata. Dari sana, cerita ini bermula.

Saya berkeliling melihat-lihat berbagai macam buku yang terpajang. Ada dua buku menarik yang membuat saya terpaksa merogoh kocek lagi: (1) Piagam Madinah (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2014); (2) Max Havelaar (Yogyakarta: Penerbit Narasi, 2014).

Buku pertama ditulis H. Zainal Abidin Ahmad dan buku kedua ditulis Multatuli, nama samaran dari Eduard Douwes Dekker. Meski dua buku tersebut menarik dibaca, perhatian saya lebih fokus pada Piagam Madinah. Sebab, buku itu lebih membuat saya penasaran dan buku itu juga lebih tipis sich daripada buku kedua.

Saya di sini tidak ingin membandingkan mana yang lebih baik di antara dua buku yang saya sebutkan di atas. Bagi saya, dua buku tersebut tidak bisa dibandingkan satu sama lain karena perbedaan kajian yang mendasar. Saya hanya ingin bercerita tentang buku pertama saja.

Wednesday, 24 September 2014

Pemikiran Modernisme Islam Agus Salim

No comments:
www.megawatiinstitute.org
Agus Salim adalah salah satu pendiri bangsa yang punya pengaruh besar dalam pemikiran Islam di Indonesia. Nurcholish Madjid bahkan pernah mengungkapkan bahwa Agus Salim adalah perintis utama wawasan modernisme Islam di Indonesia. Hal itu merupakan kenyataan yang tak bisa dibantah.

Sekolah Pemikiran Pendiri Bangsa (SPPB) Megawati Institute kembali hadir untuk membahasnya bersama Airlangga Pribadi di Jalan Proklamasi No. 53 pada Selasa, 23 September 2014. Ia mengambil pokok pikiran Agus Salim tentang wawasan modernisme Islam. Sebab, wawasan tersebut adalah gagasan murni yang membentuk kiprah politiknya dan juga kalangan nasionalis Islam di Indonesia terutama dalam hubungan agama dan negara.

“Sebelum menelusuri pandangan Agus Salim tentang modernisme Islam dan hubungan antara agama dan negara, kita perlu menyingkap riwayat hidup dan genealogi intelektualnya dalam spektrum yang lebih luas,” jelas Airlangga.

Saturday, 23 August 2014

Memoria Indonesia Bergerak

No comments:
“Sejarah negeri ini adalah sejarah pikiran. Yaitu tentang kemerdekaan, keadilan dan kemanusiaan. Di situ, para pendiri bangsa menghasilkan beragam gagasan. Buku ini adalah refleksi generasi baru tentang ide-ide bermutu itu. Selalu ada matahari pagi bagi Indonesia baru. Negeri ini harus bergerak!” -- Rocky Gerung


“…tulisan-tulisan mereka menjadi harapan kita semua untuk menjadi Indonesia dan mencintainya terutama memerangi kebodohan dan kemiskinan. Buku ini memoria yang terus dibangkitkan agar kita bergerak mewujudkan peradaban dan menolak kebiadaban.” -- Mudji Sutrisno

Friday, 8 August 2014

Idul Fitri dan Demokrasi Kita

No comments:
Hadirin salat Jumat Universitas Paramadina yang berbahagia,

Pada pekan ini, kita masih berada dalam suasana Idul Fitri yang merupakan salah satu hari besar umat Islam di seluruh dunia. Idul Fitri yang baru saja kita rayakan begitu istimewa karena kita juga baru menyelesaikan pesta demokrasi dengan baik: pemilihan presiden 2014. Pemilihan presiden tahun ini begitu menggairahkan karena partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi di Indonesia semakin meningkat.

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi menjadi hal positif bagi bangsa kita setelah Reformasi. Kita bisa melihat tanda-tandanya dari berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Dari para pengguna media sosial tersebut, ada juga mungkin yang jenuh karena pemilihan presiden tahun ini. Setiap kali mereka membuka Facebook dan Twitter, mereka selalu menemukan muatan atau status yang secara eksplisit mendukung salah satu calon presiden.