Di salah satu pojok Universitas Paramadina
terdapat sebuah tempat kongko-kongko yang bernama Anggon (Angkringan Gondrong).
Anggon merupakan sebuah “lokus” di mana para mahasiswa, dosen dan beberapa tamu
yang berkunjung berbincang-bincang tentang berbagai isu.
Dari berbagai isu yang menjadi perbincangan di
sana, muncullah berbagai diskursus tentang budaya, ekonomi, politik dan
sebagainya sambil menikmati secangkir kopi yang bebas unsur-unsur “bid’ah” alias kopi murni. Dalam hal ini,
kita perlu membaca kembali tulisan Hilmy Firdausy, Kopi
sebagai Kata Kerja.
Read more
Read more